PERAMALAN
Peramalan
adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu
peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian
di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa
lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model
matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau
bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Peramalan
(forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif
dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan
langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali
manajemen, seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain
sebagainya.
Peramalan
permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan
permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan
pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan
kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan
metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya.
Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan
kebutuhan mendatang.
A.
METODE PERAMALAN PERMINTAAN
Banyak jenis metode peramalan
yang tersedia untuk manajemen. Namun yang lebih penting bagi para praktisi
adalah bagaimana memahami karakteristik suatu metode peramalan agar cocok bagi
situasi pengambilan keputusan tertentu. Secara umum metode peramalan dapat
dibagi dalam dua ketegori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi ke dalam deret berkala atau kurun
waktu (time series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dapat
dibagi menjadi metode eksploratoris dan normative.
Metode kuantitatif sangat
beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan biaya tertentu yang
harus dipertimbangkan dalam memilih metode tertentu. Untuk menggunakan metode
kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:
- Tersedia informasi tentang masa lalu
- Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numeric
- Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut
B.
METODE RUNTUN WAKTU
Metode runtun waktu atau
sering disebut metode deret waktu atau deret berkala menggambarkan berbagai
gerakan yang terjadi pada sederetan data pada waktu tertentu. Langkah penting
dalam memiliki metode runtunwaktu adalah dengan mempertimbangkan jenis pola
data. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklus dan trend (makriadis
& wheelright, 1983), yaitu:
- Pola horizontal, terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan
- Pola musiman, terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman
- Pola siklus, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti siklus bisnis
- Pola trend, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.
C.
METODE GERAKAN TREND
Anggapan yang mengatakan bahwa
garis trend seharusnya merupakan garis linear tidak selalu demikian. Terdapat
empat cara yang biasa digunakan untuk mengukur gerakan trend, yaitu:
- Metode bebas (freehand method)
- Metode setengah-setengah (semi average method)
- Metode rata-rata bergerak (moving average method)
- Metode kuadrat terkecil (least quares method)
D.
METODE VARIASI MUSIM
Terdapat empat cara yang umumnya
digunakan untuk mengukur variasi musim, yaitu:
- Metode rata-rata sederhana
- Metode perbandingan dengan trend
- Metode relative berantara
- Metode perbandingan dengan rata-rata bergerak
No comments:
Post a Comment