Saturday 26 October 2013

Catatan Kaki


Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan.

Tujuan Catatan Kaki
1.    Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku.
2.    Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasda dalam penulisan tersebut.

Jenis-Jenis catatan Kaki
a. Ibid.(Singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
b. Op.cit. (singkatan dari opera citati, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
c. Lo.cit. (Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit. nomor halaman

CARA PENGGUNAAN CATATAN KAKI
  • Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
  • Catatan kaki diketik berspasi satu.
  • Diberi nomor.
  • Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
  • Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
  • Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
  • Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
  • Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
  • Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
  • Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
  • Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
  • Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.


KUTIPAN


A.    PENGERTIAN
•    Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip. Atau dengan kata lain Proses pengambilan gagasan dari suatu sumber. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
•    Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
•    Kutipan adalan salinan kalimat, paragraph, atau pendapat dari seseorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan.

B.    FUNGSI
Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
1.    Sebagai landasan teori.
2.    Penguat pendapat penulis.
3.    Penjelasan suatu uraian.
4.    Bahan bukti untuk menunjang pendapat yg sedang dibahas.
5.    Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
6.    Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
7.    Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
8.    Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
9.    Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
10.   Meningkatkan estetika penulisan.
11. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.

Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2.    Penulis bertanggung jawab terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.    Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.    Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung.
5.    Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung.
6.    Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan


C.    MACAM-MACAM KUTIPAN
Di dalam kutipan terdapat dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

1. Kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2, yakni:
a.  Kutipan Langsung Pendek
Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidakmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik diantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
Contoh:
Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun, "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan" (Septiyantono, 1999:154).

b. Kutipan Langsung Panjang
Adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam.
Contoh:
Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan sebagai berikut.
"Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca."

2. Kutipan Tidak langsung
Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.

Kutipan tidak langsung dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Kutipan tidak langsung pendek
Adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang.
Contoh :
Pemahaman manusia terhadap simbol-simbol yang digunakan membutuhkan manusia untuk berfikir secara jernih dengan merumuskan simbol. Cassirer ( 1979:31-32) membedakan tanda dengan simbol, karena dianggap keduanya berada pada dua bidang pembahasan yang berbeda. Tanda adalah bagian dari dunia fisik, sedang simbol adalah bagian dari dunia makna manusiawi.

b. Kutipan tidak langsung panjang
Adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Deviden

PENGERTIAN DEVIDEN

Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio.

Macam - Macam Dividen :
  • Dividen Kas
Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dividen kas. Yang  perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat  pengumuman adanya dividen kas ialah apakah jumlah uang yang ada  mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.
  • Dividen Aktiva Selain Kas ( Property Dividends )
Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain  yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang  saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar  aktiva tersebut.
  • Dividen Utang ( Scrip Dividends )
Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi  untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga  pimpinan PT akan mengeluarkan scrip dividends yaitu janji tertulis untuk  membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.
  • Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian  modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para  pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba  dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang  saham bisa mengurangi rekening investasinya.
  • Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut  pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding  dengan sahamsaham  yang dimilikinya.


PENGERTIAN KEBIJAKAN DEVIDEN

Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba ditahan).  Kebijakan deviden ini harus dianalisa dalam kaitannya dengan keputusan keputusan pembelanjaan atau penentuan struktur modal secara keseluruhan.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden :
Adapun  faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham antara lain :
•    Kebutuhan Dana Perusahaan
•    Likuiditas
•    Kebutuhan Pelunasan Hutang
•    Tingkat Ekspansi Aktiva      
•    Stabilitas Laba

Macam - Macam Kebijakan Deviden

a.    Kebijakan deviden yang stabil
Artinya jumlah deviden per lembar dibayarkan setiap tahun tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.

b.    Kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra tertentu
Artinya kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya apabila keuntungan perusahaan lebih baik akan membayar deviden ekstra.

c.    Kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan
Artinya kebijakan ini memberikan deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang di peroleh oleh perusahaan. Smakin besar laba yang di peroleh maka semakin besar deviden yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar yang digunakan sering disebut deviden payout ratio.

d.    Kebijakan deviden yang fleksibel
Artinya besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan financial dari perusahaan yang bersangkutan.

Ada dua alasan bagi perusahaan untuk tidak membagikan dividen yaitu:

  • Keadaan perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang serius sehingga tidak memungkinkan untuk membayar dividen.
  • Adanya kebutuhan dana yang sangat besar karena investasi yang sangat menarik sehingga harus menahan seluruh pendapatan untuk membelanjai investasi tersebut. Untuk mengambil keputusan seperti ini perusahaan harus dapat menerangkan alasan secara sangat hati-hati kepada para investor.


Sunday 13 October 2013

Wisata Kebun Raya Bogor bersama KeceMen 21


KeceMen21 

Hay hay semuanyaaaa.. 
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang wisata jalan jalan saya ke Kebun Raya Bogor.
Dimulai dari rencana yang dibuat oleh anak-anak KeceMen21 yang ingin mengadakan First Trip untuk menjalin kedekatan dan rasa kekompakan diantara kami. Oya, KeceMen21 adalah nama untuk angkatan ke-21 yang baru saja bergabung di Laboratorium Manajemen Menengah UG. Setelah berdiskusi dan pemungutan suara akhirnya terpilihlah Kebun Raya Bogor sebagai tempat tujuan wisata kami dan tanggal keberangkatan yaitu pada hari Rabu, 19 September 2013.

Hari Keberangkatan...
Pada  Rabu pagi kami berkumpul terlebih dahulu di Kampus D.  Kami akan berangkat ke Bogor dengan menggunakan kereta dari Stasiun Pondok Cina. Yang ikut Trip kali ini hanya ada 12 orang karena pada malam sebelum hari keberangkatan beberapa orang membatalkan ikut karena ada hal yang mendesak dan yang lainnya tidak ada kabarnya. Setelah kumpul semua akhirnya kami pun menuju ke St. Pondok cina yang tidak jauh dari kampus D. Oya, harga tiket kereta ke Bogor dari St. Pondok Cina adalah Rp. 7500,- sudah termasuk jaminan kartu sebesar Rp. 5000,- yang bisa di ambil kembali setelah sampai di Stasiun tujuan.
 

Setelah menunggu agak lama kereta pun datang, kami pun langsung masuk ke gerbong. Untung lah kereta tidak terlalu penuh sehingga kami pun tidak perlu berdesak-desakan di dalam. Setelah kisaran 40 menit perjalanan akhirnya kami sampai di St.Bogor. lalu kami pun langsung menuju Kebun raya yang letaknya tidak jauh dari stasiun.

Jebreeeeet.....


Akhirnya kami pun sampai di depan Pintu masuk 1 Kebun Raya Bogor dan disana pun kami pun disambut Angga yang memang tinggal di Bogor kali ini dia yang akan menjadi Tour Guide kami.  Tiket masuk untuuk weekday sebesar Rp. 15.000 untuk wisatawan domestik.

Setelah masuk area Kebun Raya kami pun langsung mencari tempat untuk makan karena sudah waktunya makan siang. Setelah berkeliling akhirnya kami menemukan tempat yang lumayan teduh dan langsung menggelar koran yang telah disiapkan sebelumnya. Kami pun mengeluarkan bekal yang di bawa dari rumah dan makan bersama. Seperti lagi piknik yaah 


Perut kenyang hati pun senang dan kami pun melanjutkan berkeliling. Rasanya seperti memasuki hutan, banyak sekali pohon yang besar dan tinggi yang mungkin sudah berumur ratusan tahun dan di setiap pohon ditempel label nama pohonnya. Udara disana sangat sejuk dan juga pemandangannya yang membuat hati tentram. Kami pun mencari keberadaan tempat Bunga Raflesia Arnoldi tetapi kata penjaga disana bunga Raflesianya belum berbunga kami pun kecewa. Kami pun melanjutkan berkeliling lagi.












Sekian lama kami berkeliling kami pun merasa kecapean ternyata luas sekaliii. Kami pun memutuskan untuk pulang karena hari telah sore agar tidak sampai rumah terlalu malam.

Di Kebun Raya selain berwisata, kita dapat juga mengenal pohon-pohon yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya. Banyaknya pohon di Kebun Raya ini membuat udara sejuk dan kaya akan oksigen. Kebun Raya Bogor bisa menjadi rekomendasi yang tepat untuk wisata yg murah meriah sangat sesuai dengan kantong pelajar.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya 


 

Mega Pramita Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez