Berkenaan dengan keputusan Pemerintah untuk menaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada bulan April mendatang ini menuai berbagai kritikan di tengah masyarakat. Menurut pemerintah keputusan ini diambil dikarenakan kenaikan harga minyak internasional dan untuk menekan biaya subsidi pemerintah terhadap BBM bersubsidi sekaligus meningkatkan pendapatan negara untuk memperbaiki perekonomian nasional.
Tapi menurut berbagai pendapat keputusan ini akan sangat memberatkan rakyat miskin. Kenaikan BBM ini tentunya akan berdampak langsung atas biaya transportasi sehingga biaya angkutan umum akan naik. Hal ini tentunya akan sangat memberatkan rakyat menengah ke bawah yang notabene adalah sebagian besar pengguna angkutan umum sehingga dapat menganggu aktifitas mereka. Kenaikan BBM ini juga akan berimbas pada sektor ekonomi yaitu meningkatnya biaya produksi dan kenaikan harga jual barang dan jasa, meningkatnya harga sembako. Pedagang tentunya akan menaikan harga jual barang dagang mereka karena meningkatnya biaya transportasi pengantaran barang. Daya beli masyarakat akan melemah di karenakan biaya hidup yang semakin tinggi sedangkan pendapatan tetap hal ini tentnya akaan membuat jumlah penduduk miskin bertambah. Ini akan menyebabkan meningkatnya tindak kriminal di negara ini.
Dan bukan itu saja imbas dari kenaikan harga BBM ini akan diikuti dengan kenaikan biaya tarif dasar listrik dan pada sektor kehidupan lainnya. Walaupun di balik kenaikan BBM pemerintah akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada rakyat miskin, hal ini dinilai kurang efektif untuk mengurangi beban rakyat. Di karenakan pada faktanya banyak yang salah alamat atau tidak tepat sasaran dan juga sudah banyak potongan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab sebelum sampai kepada rakyat miskin yang sangat membutuhkan.
No comments:
Post a Comment