A. PENDAHULUAN
Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang
dan
jasa merupakan karakteristik yang tak terpisahkan dalam bisnis
internasional.
Untuk memahami istilah perubahan harga (changing prices), kita harus
membedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang
keduanya
termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum
terjadi
apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian
mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai
inflasi, sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi.
B. LAPORAN KEUANGAN MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE
PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Ketidak
akuratan pengukuran ini mendistorsi;
- proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
- anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan
- data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi pajak
- Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
- Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
- Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan
dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan
keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan
yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam
mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya beli periode
kini), yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang
konvesional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari
kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode inflasi.
C. JENIS PENYESUAIAN
INFLASI
Seri statistik yang mengukur perubahan baik dalam harga umum maupun harga
spesifik pada umumnya tidak bergerak secara pararel. Setiap jenis perubahan
harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan
kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan
berbeda yang tersembunyi.
- Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum
(daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen
daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut
sebagai jumlah nominal.
- Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda
dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap
dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu
periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
D. SUDUT PANDANG
INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Beberapa Negara telah mencoba akuntansi inflasi yang berbeda-beda. Praktik
actual juga mencerminkan pertimbangan pragmitis seperti parahnya laju inflasi
nasional dan pandangan yang pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh
angka-angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang
berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling muktahir saat ini.
1. Negara
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan /
SFAS No.33, yang berjudul “ Pelaporan Keuangan dan Perubahan Nilai” pernyataan
ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persedian dan aktifa
tetap bernilai lebih dari $125 juta atau aktiva lebih dari $1 miliyar, untuk
selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis
sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan
SFAS No.33 menemukan bahwa :
- Pengungkapan ganda yang diwajibkan FASB membingungkan.
- Biaya penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
- Pengungkapan daya beli biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan dengan biaya kini. Akhirnya diterbitkan SFAS N0.88 untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi titik awal standar akuntansi inflasi masa depan.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk
masing-masing dari 5 tahun terakhir :
- Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainya.
- Laba dari opersi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
- Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan.
- Setiap agregrat penyesuaian translasi mata uang asing berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
- Aktiva bersih pada akhir tahun menurun dasar biaya kini.
- Laba per saham menurut dasar biaya kini
- Deviden per saham biasa
- Harga pasar akhir tahun perlembar saham biasa
- Tingkat indeks Harga Konsumen yang digunakan untuk mengukur laba dari opersi berjalan.
Panduan pengungkapan SFAS No.88 juga mencakup operasi luar negeri yang
dimasukkan dalam laporan konsolidasi induk perusahaan dari AS perusahaan yang mengadopsi dolar sebagai mata uang fungsional untuk mengukur operasi luar
negerinya memandang operasi-operasi dari sudut pandang mata uang induk
perusahaan.Akibatnya akun-akun operasi harus ditranslasi ke dalam dolar,
kemudian disesuaikan dengan inflasi AS. Perusahaan multinasional yang
mengadopsi mata uang local sebagai mata uang fungsional untuk kebanyakan
operasi luar negerinya menggunakan sudut pandang mata uang local. FASB
memperbolehkan perusahaan tersebut untuk mengunakan metode translasi sajikan
ulang atau menyesuaikan diri terhadap inflasi luar negeri dan kemudian
melakukan translasi kedalam dolar AS. Dengan demikian, penyesuai terhadap data
biaya kini untuk mencerminkan inflasi dapat didasarkan pada indeks tingkat
harga umum AS atau luar negeri.
2. Negara
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris / ACS menerbitkan “Pernyataan Standar
Praktik Akuntansi 16 / SSAP, “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun
pada bulan maret 1980. Meskipun SSAP 16 dibatalkan pada tahun 1988,
metodologinya direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan yang secara sukarela
melaporkan akun-akunnya yang disesuaikan terhadap inflasi. Perbedaan SSAP 16
dengan SFAS 33 adalah:
- Apabila standar AS mengharuskan akuntansi biaya konstan dan kini, SSAP 16 hanya mengadopsi metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
- Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mengwajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelas.
Standar di Inggris memperbolehkan 3 pilihan pelaporan :
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
- Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satuny akun yang dilengkanpi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter,
FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16
mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga
spesifik, yaitu;
- Penyesuai modal kerja moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA Mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
- Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva nonmoneter perusahaan.
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan –Hukum Perusahaan
Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang
sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan
ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh
pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Penyesuaian
inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih
terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai
keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Penyesuaian tingkat harga terhadap
ekuitas pemegang saham merupakan jumlah investasi pemegang saham pada
awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi.
Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas
menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan
terhadap aktiva moneter bersihnya.
E. BADAN STANDAR AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan
dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka
penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan
daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka
terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang
terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam
laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
- Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
- Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
- Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
- Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
F. ISU-ISU MENGENAI INFLASI
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya :
- Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
- Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
- Akuntansi inflasi luar negeri.
- Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
G. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
INFLASI
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan
utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai
negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini. Di Amerika, keuntungan
atau kerugian pos-pos moneter ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar
konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan
kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan
diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan
kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang
lain.
H. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
KEPEMILIKAN
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
- Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
- Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar
yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu
direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan
kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan,
aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik
yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk
mempertahankan modal fisiknya.
I. AKUNTANSI UNTUK INFLASI
DILUAR NEGERI
Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk
menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung pada
deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan
langsung dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang dan jasa. Jika suatu
perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa
depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar
negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi
yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada
investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden
dimasa depan. Jauh lebih mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil
konsolidasi seluruh perusahaan daripada yang dilakukan dewasa ini.
J. MENGHINDARI KEJATUHAN
GANDA
Ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda
tergantung pada kurs dan perbedaan inflasi dan berhubungan secara negatif.
Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban depresiasi
dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba untuk menghindari penilaian lebih
laba bersih. Karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai
mata uang, perubahan kurs valuta asing diantara laporan keuangan yang berurutan
yang umumnya disebabkan oleh inflasi menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh
inflasi terhadap hasil operasi perusahaan. Untuk menghindari proses penyesuaian
terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus
memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam hasildari suatu
perusahaan.
No comments:
Post a Comment